Ferdy Sambo WhatsApp Bharada E Sepekan Usai Brigadir J Tewas, Isinya Singgung Kapolri
Merdeka.com - Ahli Digital Forensik dari Bareskrim Polri, AKP Adi Setya menyebut, ada percakapan antara Ferdy Sambo dengan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E setelah eksekusi mati Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Hal ini diungkap Adi saat bersaksi dalam sidang lanjutan kematian Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12).
"Apakah ada percakapan Sambo dan Richard?" tanya jaksa.
-
Siapa Jenderal Bintang 3 yang pernah gantikan Ferdy Sambo? Jenderal Bintang 3 Polri ini sebelumnya tercatat tengah menjabat sebagai Kadiv Propam Polri. Posisinya itu pun kini diserahkan kepada Irjen Abdul Karim. Ya, Syahar Diantono menjabat sebagai Kadiv Propam Polri sejak 8 Agustus 2022. Ia dilantik untuk menggantikan Ferdy Sambo yang terlibat kasus pembunuhan berencana ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
-
Dimana Ferdy Sambo dipecat? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini:
-
Siapa yang menuliskan pesan untuk putra Ferdy Sambo? Selembar kertas putih ini papa tuliskan dengan tinta hitam untuk putra papa tersayang Mas Triandana Arka Sambo di hari ulang tahun yang ke-2. Kelak di saat Mas Arka dapat membaca dan memahami isi tulisan ini, akan mengerti betapa besar cinta dan sayang papa kepada Mas Arka. Papa kangen mas,, Sangat kangen,,
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa yang memecat Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
"Ada pak, antara akun WA atas nama Richard dengan akun WA atas nama Irjen Ferdy Sambo. Komunikasi dilakukan pada tanggal (19/7) pukul 03.48 AM dengan kalimat sebagai berikut," jawab Adi.
Diketahui, Brigadir J dieksekusi mati di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022. Dia ditembak mati oleh Richard atas perintah Ferdy Sambo.
"Yang pertama adalah dari akun WA Irjen Ferdy Sambo mengirimkan kalimat 'kamu sehat ya? Kemudian, 'Bapak Kapolri menyampaikan kalau ada yang enggak nyaman laporkan saya segera, biar saya laporkan Bapak Kapolri'," sambungnya.
Kemudian, Richard pun membalas pesan dari Ferdy Sambo tersebut dengan kata 'Siap'.
"Kemudian dijawab akun WA atas nama Richard 'siap sehat bapak, siap baik bapak'. Kemudian ditanggapi oleh akun WA Ferdy Sambo 'buat tenang keluarga di Manado ya cad, WA saya kalau ada yang enggak enak di hati kamu'," ujar Adi.
"Kemudian dijawab oleh akun WA Richard 'siap baik bapak'. Kemudian ditanggapi lagi oleh akun Ferdy Sambo," tambahnya.
"Artinya ahli ini sesuai dengan BAP?" tanya jaksa.
"Iya," singkat Adi.
Bikin Grup WA
Tak hanya komunikasi antara Bharada E dengan eks Kadiv Propam Polri, melainkan juga adanya grup yang berisikan para terdakwa dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
"Jadi di HP tersebut ditemukan satu grup WhatsApp dengan nama Duren Tiga, di dalamnya ada beberapa kontak di grup tersebut. Di antaranya ada kontak WA nama Irjen Ferdy Sambo. Kemudian ada kontak WhatsApp bernama Putri Candrawathi dan seterusnya," sebutnya.
"Di dalam ada terdakwa ini 5 orang?" tanya jaksa.
"Iya," singkat ahli.
Ternyata, grup tersebut baru dibuat pasca terjadinya penembakan terhadap Brigadir J. Grup itu dikatakannya dibuat oleh Bripka RR pada 11 Juli 2022 silam.
"Ada percakapan?" tanya jaksa.
"Sudah tidak ada," jawab Adi.
"Terdeteksi enggak kapan dibikin?" tanya jaksa kembali.
"Grup ini dibuat pada tanggal (11/7) oleh akun WA dengan nama Ricky Wibowo," jawab Adi.
"Ada penghapusan percakapan?" tanya jaksa kembali.
Bharada E Ditendang dari Grup
"Kalau di sini hanya rentang waktu singkat akun WA atas nama Richard masuk ke dalam grup tersebut tidak lebih dari satu hari, dia di-dd pada jam 5 pagi, tanggal 11. Kemudian diremove dari grup tersebut pada jam 8, tanggal 11. Jadi enggak sampai 1 hari," jawab Adi kembali.
"Nama grup ABS (Anak Buah Sambo?)," tanya kembali jaksa.
"Nama grupnya Duren Tiga," jawab ahli.
"Di dalam grup Duren Tiga itu berapa orang?" tanya jaksa.
"Lebih dari 7," singkat ahli.
"Ada Sambo di dalamnya?," tanya jaksa kembali.
"Kontak WA atas nama Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi," jawab ahli kembali.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut jabatan baru Kombes Budhi Herdi dari Kapolri usai terseret kasus Ferdy Sambo.
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo dan Putri Candrawathi baru-baru ini merayakan ulang tahun pernikahan mereka.
Baca SelengkapnyaKekasih Brigadir J terlihat mengunjungi makam sang pujaan hati.
Baca SelengkapnyaNilai sengketa yang digugat oleh orangtua Brigadir J yakni senilai Rp7.583.202.000
Baca SelengkapnyaPesona perempuan Batak ini dikagumi banyak orang. Dia selalu dipuji cantik dan natural.
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo yang merupakan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri itu mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 12 Mei 2023.
Baca SelengkapnyaKeluarga Brigadir J menggugat Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri karena menilai melakukan Perbuatan Melawan Hukum.
Baca SelengkapnyaJenazah pengawal pribadi Kapolda Kaltara itu dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Semarang atas permintaan istrinya.
Baca SelengkapnyaSambo tampak memakai kemeja hitam dengan gaya rambut klimis
Baca SelengkapnyaDua hakim agung mengatakan Ferdy Sambo layak dihukum mati, namun tiga hakim agung lainnya menyatakan seumur hidup.
Baca SelengkapnyaMA mengabulkan permohonan kasasi Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat.
Baca SelengkapnyaKomarudin menambahkan kerugian yang dialami oleh kliennya setelah dihitung mencapai Rp7,5 miliar dan itu merupakan kerugian materiil.
Baca Selengkapnya